Pada masa belajar ada dua Upacara yang dilaksanakan yaitu Upanayana dan Samavartana Samskara.
Upanayana adalah Upacara mengawali masa Brahmachari atau masa
belajar. Sedangkan pada kesempatan ini kita akan membahas tentang
upacara Samawartana. Upacara Samawartana adalah upacara mengakhiri masa
Brahmachari. Jika jaman modern kita mengenal istilah Wisuda. Dalam Hindu
kita mengenal upacara Samawartana. Sama seperti ketika kita mengadakan pesta perpisahan sebagai tanda
selesainya masa pendidikan, begitu pula sebagai tanda berakhirnya tahap
pertama kehidupan yaitu Brahmachari Asrama menuju tahap selanjutnya;
Ghrihasta Ashrama. Umat Hindu melaksanakan upacara ritual Samavartana.
Upacara ini sebagai tanda selesainya masa pendidikan awal dan memasuki
lapangan pekerjaan dan membangun keluarga. Samavartana Samskara
bertujuan untuk memberikan petunjuk dan tuntunan terakhir tentang
pengendalian indria, berdana punia dan kesejahteraan umat manusia.
Dalam Rg Veda, 3.8.4 dijelaskan :
"Saat seorang pria muda berhenti mengenakan seragam sekolah dan
kuliahnya dan memakai pakaian yang baik untuk memasuki jenjang Grihasta
Asrama (berumah tangga), ia akan disambut dengan pujian dan sorak-sorai.
Dengan kesabaran , kecerdasan, kebijaksanaan dan pengharapan terbaik,
ia diberikan posisi penting untuk bisa menggunakan pendidikan yang telah
diterimanya.
Dalam Atharva Veda, 11.5.7-26 dijelaskan bahwa seorang Brahmachari
menggunakan semua kemampuannya untuk menyerap ilmu yang akan
dipergunakan seumur hidupnya dengan serius. Sebagai seorang yang telah
tulus, ia menerima penghormatan melalui kerendahan hati, kemampuan dan
penerapan dari pengetahuan yang didapatkannya.
Upacara Samawartana juga dilaksanakan oleh Pasraman Ganesha Brahmachari Ashram pada Minggu, 20 Mei 2018. Di Tahun ini ada 8 Siswa kelas 12 yang lulus. Dalam upacara itu dipimpin oleh Pinandita JM. Wayan Sudiarsa, Genta beralun diiringi mantra Veda. Kekhusukan semakin terasa ketika kidung-kidung. Kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama.
Dalam Sambutannya, Ketua Pasraman menyampaikan tentang tujuan dari Samawartana ini. Dengan menyampaikan cerita tentang Upacara Samawartana berikut ini. Pada suatu saat para
Dewa, Manusia dan Raksasa sama-sama menjadi murid dari Brahma untuk
mendapatkan pengetahuan. Saat pendidikan sudah selesai, mereka memohon
kepada Brahma untuk mengakhirinya dengan ritual Samawartana.
Para Dewa pertama memohon kepada Brahma, dan berkata " Wahai Guru, Tolong berikan kami petunjuk dan nasihat terakhirmu"
Brahma kemudian berkata : "D"
Mendengar hal itu para Dewa Berkata " Kami telah memahami nasehat Mu.
Dengan Mengatakan "D", Engkau mengarahkan pikiran kami kepada kata
"Dama" yang artinya pengendalian diri. Engkau telah mengingatkan kami
untuk senantiasa mengendalikan diri.
Brahma lalu berkata: "ya, Kalian telah memahami petunjuk yang Ku berikan.
Selanjutnya para Manusia memohon Samawartana kepada Brahma, sekali lagi Brahma berkata: "D".
Mendengar hal itu Manusia kemudian berkata :" Wahai Guru kami telah
memahami apa yang Engkau nasihatkan melalui huruf "D". Huruf "D" adalah
Dana atau berderma. Engkau mengingatkan kami untuk senantiasa memberi
atau berderma dalam hidup".
Brahma lalu berkata :"ya, Kalian telah memahami petunjukku dengan tepat".
Para raksasa berpikir sesaat. Mereka memiliki temperamen yang keras.
Kemarahan dan Kekerasan merupakan bagian dari kehidupannya setiap hari.
Lalu mereka berkata :" Wahai Guru, kami telah paham dengan kata "D"
(Daya atau belas kasih). Dengan penuh kasih kami bisa mengatasi
aktivitas yang penuh dosa dan menjadi lebih baik. Engkau ingin agar kami
menerapkan daya dalam kehidupan ini.
Brahma lalu berkata :"ya, Kalian telah memahami petunjukku dengan tepat".
Dengan demikian, masing-masing dari ketiganya menafsirkan hal yang sama
dalam berbagai cara yang berbeda karena mereka memiliki temperamen yang
berbeda. Dalam Pendidikan kita diajarkan untuk selalu mengendalikan diri
(Dama), Berderma (Dana) dan penuh belas kasih (Daya).
Demikian tujuan dari kita melaksanakan Samawartana samskara. Semoga kita
semua menjadi insan yang baik dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang kita
miliki. Swaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar