Tanggal 5 Nopember 2017, di Hotel Sahati -Ragunan Jakarta Selatan. Dilaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) kerjasama Kementerian Kesehatan dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia. Pada kegiatan itu dihadiri oleh perwakilan lembaga keagamaan dan pendidikan Hindu provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Beberapa Narasumber menjelaskan bahwa saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah
kesehatan, karena masih adanya penyakit infeksi,
meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang
seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990, penyakit
menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit
terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup
masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola
penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke,
Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki
peringkat tertinggi.
Pembimas Hindu Jawa Barat, Pembimas Hindu Banten dan Ketua Tempek Parung |
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan
kesehatan nasional (JKN), anggaran banyak terserap untuk membiayai
penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan
Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada
pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar.
Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang
luar biasa terhadap keuangan negara.
Meningkatnya PTM dapat
menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi
bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena
penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan
akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk
usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan
kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya
terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat.
Oleh
karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan
masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup
sehat (GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat.
Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari
keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang
membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara:
Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok,
Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin,
Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS
secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1)
Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan
sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin. Tiga kegiatan
tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat
ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
GERMAS
merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang
mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya
kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam
memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa
hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan
Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran
serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan
masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan
anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat
pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung,
memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Salah satu dukungan
nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya Program
Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air minum,
sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar
yang mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas
Obat dan Makanan dalam hal keamanan pangan. Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya
kesehatan.
Tanggal 26 Nopember 2017, di pelataran Jaba Mandala Pura Angkasa Amertha Dharma Jati -Lanud Atang Sanjaya, Bogor. Dalam mendukung kegiatan GERMAS dan PUTAR (Pura Tanpa Asap Rokok) maka dilaksanakan kegiatan Yoga Massal. Yoga massal ini diikuti oleh umat yang berasal dari Tempek Parung Banjar Bogor dan Siswa-siswi Pasraman Ganesha Brahmachari Ashram. Kegiatan yoga merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan oleh umat dan siswa Pasraman Ganesha Brahmachari Ashram setiap minggu ke 4.
Dalam kegiatan yoga massal ini, Bapak Agus Widodo, S.Ag yang merupakan satu-satunya Penyuluh Agama Hindu di Kota Bogor sebagai Instrukturnya. Dengan semangat para peserta mengikuti instuksi dari pak Agus. Berawal dari pemanasan (Pavana Muktasana) dilanjutkan dengan Surya Namaskara. Gerakan-gerakan yang belum terlalu rumit untuk dapat diikuti oleh peserta. Selanjutnya Pak Agus memberikan pose-pose yang agak rumit dan memerlukan keseimbangan yaitu Virabhadrasana, Tadasana dan lainnya.
Kegiatan yoga sebagai program pendukung GERMAS akan terus dilakukan sebagai upaya membentuk masyarakat Hindu yang sehat baik jasmani maupun rohani. Kami sebagai penulis juga berharap ada dukungan yang lebih besar lagi dari masyarakat Hindu, Pemerintah dan lembaga Hindu lainnya.
Berikut ini beberapa dokumentasi yang dapat kami ambil :
*****SALAM GERMAS****Sehat Dimulai Dari Saya****
Suatu program yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, sehingga bisa mengajarkan mereka untuk selalu hidup sehat.
BalasHapusFrom : Zhin.ORG