Pada pelaksanaan Jambore Pasraman Tingkat Nasional ke IV di Hotel
Sheraton tanggal 25 s/d 30 Juli 2016 yang lalu ditampilkan Tari
Klasik yaitu Tari Golek Ayun-Ayun. Ini merupakan salah satu upaya pengenalan kepada para
siswa-siswa Hindu dan sekaligus upaya melestarikan tarian klasik.
Tentu kita tahu bahwa Keraton Yogyakarta adalah tujuan utama bagi para wisatan luar jogja, karena kota jogja terkenal dengan keistimewaannya yaitu dengan masih kokoh berdirinya bangunan kraton kasultanan Yogyakarta, yang dipimpin oleh gubernur dari keturunan kerajaan, maka jogja begitu istimewa.
Pembimas Hindu Yogyakarta beserta Penari |
Tentu kita tahu bahwa Keraton Yogyakarta adalah tujuan utama bagi para wisatan luar jogja, karena kota jogja terkenal dengan keistimewaannya yaitu dengan masih kokoh berdirinya bangunan kraton kasultanan Yogyakarta, yang dipimpin oleh gubernur dari keturunan kerajaan, maka jogja begitu istimewa.
Tari Golek Ayun-Ayun dalam Jambore Pasraman |
Tarian di Yogyakarta dapat di bagi menjadi dua, yaitu tari tradisional (klasik) dan tari kreasi baru. Tari tradisional ialah semua tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama, yang selalu bertumpu pada tradisi yang telah ada. Sedangkan tari kreasi baru ialah tari yang mengarah kepada kebebasan dalam pengungkapan, tidak berpijak pada tradisi lagi. Banyak tarian klasik yang terus dikembangkan hingga saat ini, seperti Tari Bedhoyo, Tari Serimpi, Tari Golek dan lain-lain. Tari Bedhoyo dan Tari Serimpi tidak boleh dipentaskan di luar keraton, sedangkan Tari Golek awalnya merupakan tarian rakyat (berasal dari Wayang Golek, Tari Tledhek, dan Tari Klana Alus) yang kemudian di bawa ke istana serta diolah kembali menurut tata krama di istana, dan akhirnya menjadi Tari Golek. Hingga sekarang ini, jenis-jenis Tari Golek sangat banyak dan nama Tari Golek diberi tambahan menurut nama ghending (judul lagu). Variasi nama-nama Tari Golek antara lain Golek Clunthang, Golek Asmarandana, Golek Kenyotinembe, Golek Surung Dayung (Kudhup Sari), Golek Lambang Sari, Golek Ayun-ayun, dan lain-lain.
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Tari Golek Ayun-Ayun. Bagaimana sejarahnya? mari baca terus.
Tarian yang hanya ditampilkan tak kurang berdurasi 20 menit ini mampu menghipnotis semua mata yang memandang, tarian ini dinamakan tari golek ayun – ayun yang diciptakan oleh (Alm) KRT. Sasminta Mardawa, Beliau Bernama asli Soemardjono atau akrab dipanggil Romo Sas. Mpu seni tari klasik gaya Yogyakarta ini, dilahirkan di Yogyakarta, 9 April 1929. Lahir dari pasangan Raden Bekel Mangoen Soerowibowo dan Suyatimah. Ayahnya seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Sejak kecil, Beliau sudah akrab dengan aktivitas berkesenian di lingkungannya. Di usia 13 tahun, Beliau sudah diarahkan ayahnya menjadi penari. Dibimbing guru tari Purbaningrat, untuk menjadi penari keraton.
Tarian yang hanya ditampilkan tak kurang berdurasi 20 menit ini mampu menghipnotis semua mata yang memandang, tarian ini dinamakan tari golek ayun – ayun yang diciptakan oleh (Alm) KRT. Sasminta Mardawa, Beliau Bernama asli Soemardjono atau akrab dipanggil Romo Sas. Mpu seni tari klasik gaya Yogyakarta ini, dilahirkan di Yogyakarta, 9 April 1929. Lahir dari pasangan Raden Bekel Mangoen Soerowibowo dan Suyatimah. Ayahnya seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Sejak kecil, Beliau sudah akrab dengan aktivitas berkesenian di lingkungannya. Di usia 13 tahun, Beliau sudah diarahkan ayahnya menjadi penari. Dibimbing guru tari Purbaningrat, untuk menjadi penari keraton.
Belajar menari terutama karena ingin mendalami etika
orang Jawa dalam pergaulan sosial, selain pengolahan batin. Sejak Beliau giat
belajar menari Beliau mengaku menjadi tahu unggah-ungguh, subasita,
serta sopan-santun, dan secara batinpun Beliau menjadi terasah. Meski dalam
pendidikan formal, Beliau hanya sempat meraih ijazah sekolah dasar. Namun hal
itu tak menghalanginya belajar keras menjadi seorang penari klasik gaya
Yogyakarta. Kegigihannya belajar tari, dalam usia muda membuatnya menjadi cepat
dikenal sebagai penari Keraton Yogyakarta, baik untuk tarian putri maupun
putra.
Semakin dewasa, Beliau semakin giat menggeluti jagat
tari klasik gaya Yogyakarta. Bahkan ketika Beliau berusia 17
tahun, Beliau sudah mulai menjadi pengajar tari di beberapa sekolah. Beliau
mengajar banyak penari. Selain itu ia juga mengkreasi lebih seratus tarian
klasik, gaya Yogyakarta baik tari tunggal untuk putra dan putri, maupun tari
berpasangan dan tari fragmen. Tak hanya itu, sebagai penata tari, Beliau juga
telah melakukan lawatan ke beberapa negara memperkenalkan tari klasik gaya
Yogyakarta hasil kreasinya. Karya-karya tarinya yang sangat digemari antara
lain tari Golek, Beksan, Srimpi dan Bedhaya.
Tarian Golek Ayun-Ayun ini
diperkenalkan pada tahun 1976.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh 2 orang penari perempuan, atau bisa
juga lebih. Dengan lemah gemulai para penari menggerakkan tangannya ada yang
sedang seperti bersolek, ada juga yang seolah-olah memperlihatkan sedang
menyulam, serta gerakan-gerakan lainnya, tarian ini menceritakan
seorang gadis muda yang sedang beranjak dewasa dan senang mempercantik
diri, Pada gerakan lainnya juga terlihat gerakan layaknya si penari
sedang menyulam. tarian golek ayun-ayun di iringi dengan gamelan gending jawa.
Dengan menggunakan pakaian baju bludru hitam yang dipadukan dengan
kain batik motif parang , serta menggunakan hiasan kepala berupa
mahkota merak dengan warna pink. Tari golek ayun-ayun ini biasa di
pentaskan untuk menyambut tamu kehormatan yang biasanya di gelar di
bangal manganti, kraton Yogyakarta. atau untuk menyambut tamu-tamu besar
lainnya.
Demikian sedikit pembahasan tentang Sejarah Tari Golek Ayun-Ayun. Mari lestarikan budaya Indonesia dengan memperkenalkan kepada anak cucu kita sejak dini.
Terimakasih atas informasinya. semoga bermanfaat.
BalasHapuslihat Spesifikasi dan Harga Gadget menarik nya
www.hargasamsungsmartphone.com/2015/12/harga-dan-spesifikasi-samsung-galaxy-v.html
www.hargasamsungsmartphone.com/2015/12/samsung-galaxy-on7.html
www.hargasamsungsmartphone.com/2015/12/samsung-galaxy-on5.html
www.hargasamsungsmartphone.com/2015/12/harga-dan-spesifikasi-samsung-galaxy-j2.html
Bagus sekali ini untuk melestarikan budaya Indonesia. Selain Tari Klasik Golek Ayun-Ayun kita juga perlu melestarikan tarian yang lain seperti Tari Pendet, Tari Legong, Tari Yapong!
BalasHapus