Cerita Renungan Mimpi Swabhava Ripana

Ini cerita bagus buat anak Hindu Nusantara, Judulnya Swabhava Ripana dan Mimpinya.

Di sebuah desa tinggallah seorang brahmin bernama Swabhava Ripana. Dia biasa menghidupi dirinya hanya dengan meminta-minta. Setiap ia menerima beras, ia akan memakannya sedikit dan menyimpan sisanya di sebuah belanga. Belanga tersebut digantungkan pada sebuah pasak di kaki tempat tidurnya. Ia memandang belanga tersebut sampai di tertidur.

Pada suatu malam, ketika dia menatap belanga kesayangannya, dia berkata dalam hatinya:
"Belanga ini sekarang sudah benar-benar penuh dengan beras. Seandainya masa krisis datang maka aku akan mendapat uang sedikit lebih banyak. Kemudian aku sanggup membeli dua ekor kambing yang akan melahirkan anak setiap enam bulan, sehingga seatu waktu aku akan memiliki anak kambing yang banyak".

Lalu dia berpikir hal lain, dan berkata:
"Apabila anak kambing-kambing ku tersebut sudah besar, aku akan menjualnya dan membeli sejumlah sapi. Dengan menjual sapi, aku akan membeli kuda. Kuda-kuda itu nanti akan ku jual untuk membeli emas. Dengan memiliki emas aku bisa membeli rumah berlantai empat. Kemudian seorang brahmin akan datang dan menawariku anak gadisnya. Aku akan mengawini anak gadis itu dan dia akan memberikan aku seorang anak. Aku akan menamakannya Soma Sharma. Aku akan membawa buku ke kandang kuda dan membacanya. Soma Shama akan merangkak dari pangkuan ibunya. Aku akan berteriak kepada ibunya agar dia mengambil anaknya kembali". "Aku akan menjadi marah dan berjalan menuju ke arah ibunya dengan pandangan mata yang menyala".

Begitulah Swabhava Ripana terbuai akan mimpi dan hayalannya. Dalam buaian hayalannya itu tanpa sadar ia menendang keras tiang penyangga belanga. Belanga itu kemudian jatuh dan hancur berkeping-keping. Tepung terigu itu tumpah dan menutupi dirinya. Swabhava Rapina hanya bisa tertunduk setelah mimpi dan hayalannya menghancurkan harapannya.

Pesan Moral:
1. Orang yang dikuasai dengan kelobaan atau kerakusan serta tidak memikirkan akibatnya akan mendapat kesulitan.
2. Ada empat jenis manusia yang tidak disukai oleh Tuhan, yaitu: pertama adalah orang bodoh; kedua orang hina atau orang yang paling rendah tingkah lakunya; ketiga orang yang berpengetahuan dalam hayal alias dicuri pengetahuannya oleh khayalan; dan keempat adalah orang yang berlindung pada kekuatan-kekuatan jahat.

Sumber pesan moral kedua ini Mansu kutip dalam salah satu sloka Bhagavad-Gita VII.15
Na màm duskritno mùdhàh
Prapadyante naràdhamàh
Màyayàpahrta-jñànà
Àsuram bhàvam àsritàh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar