Bumi Sebagai Ibu, Jagalah Lingkungan Menjaga Keharmonisan Alam

Om Swastyastu.

Bagi sebagian umat Hindu, merupakan suatu kebiasaan menyentuh tanah dengan penuh rasa hormat ketika mengawali perjalanan jauh atau turun dari tempat tidur. Bagi umat Hindu, Bumi adalah Ibu. Bumi menyediakan semua kebutuhan manusia seperti halnya seorang ibu yang memenuhi kebutuhan anaknya. Kegiatan menyentuh tanah memberikan kesempatan untuk menyampaikan rasa terima kasih kita kepada Ibu Pertiwi dan kepada Tuhan yang menciptakannya.

Tubuh kita terdiri dari mineral yang berasal dari dalam bumi dan lingkungan yang mengelilinginya. Bahkan makanan yang kita makan berasal dari bumi. Air yang kita minum dan obat-obatan yang kita pakai juga berasal dari bumi. kita semua berhutang kepada Ibu Pertiwi atas karunianya. Kita sudah diberikan segalanya, namun apakah anda sadar bahwa kita setiap hari menginjakkan kaki kita di atas ibu pertiwi. Permintaan maaf dan rasa terima kasih adalah satu-satunya solusi yang dapat kita lakukan.

Dalam Vishwamitra Smriti 1.44-45 dijelaskan :

"Yang ditutupi dengan lautan luas layaknya pakaian, yang memelihara semua mahluk di alam semesta ini, yang memberikan kehidupan melalui aliran susu dalam wujud sungai-sungai, yang dadanya ada dalam bentuk gunung-gunung. Wahai Ibu Pertiwi, istri Wishnu, maafkan hamba karena meletakkan kaki hamba di atasmu".

Saat kita memuja Ibu Pertiwi kita juga memuja tanah air kita di mana kita dilahirkan, dibesarkan dan tinggal.  Sebagai rasa syukur kepada Ibu Pertiwi maka umat Hindu etnis Jawa melantunkan kidung Ibu Pertiwi sebelum melaksanakan persembahyangan bersama. Ada pun lirik kidung Ibu Pertiwi sebagai berikut :

Ibu Pertiwi

Paring boga lan sandhang kang murakabi

Peparing rejeki manungsa kang bekti

Ibu Pertiwi Ibu Pertiwi

Sih Sutrisna ing sesami

Ibu Pertiwi kang adil luhuring budi

Ayo sungkem mring Ibu Pertiwi


Makna yang terkandung dari gendhing Ketawang Ibu Pertiwi bahwa bumi pertiwi telah mencukupi kebutuhan kita seperti sandang dan pangan. Selalu memberikan riski kepada manusia yang berbakti. Bumi pertiwi memberikan rasa sayang kepada semua makhluk yang ada di dunia ini. Dan yang terakhir adalah bumi pertiwi selalu memperhatikan kehidupan ini. Itu semua adalah bukti cinta dari bumi pertiwi ini.


Gendhing Ketawang Ibu Pertiwi seakan memberi peringatan kepada kita semua agar selalu mengingat asal mula kita hidup, bagaimana Bumi pertiwi selalu memberikan apa saja yang kita butuhkan dengan ketulusannya. Namun terkadang sebagai manusia kita terkadang lupa untuk mensyukuri apa yang telah kita dapatkan. Maka dari itu kita hendaknya bersama-sama menjaga kelestarian bumi pertiwi kita supaya tetap terjaga dari kerusakan. Berikut Video Kidung Ketawang Ibu Pertiwi :


Dalam Manu Smrti (Manawa Dharma Sastra) IV.55 dijelaskan  agar kita tetap menjaga lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan. Berikut slokanya :
napsu mutram purisam va
sthivanam va samutsrjet
amedhya liptam anya dva
lohitam va visani va

Artinya :
Hendaknya jangan melemparkan air kencingnya atau kotorannya ke dalam air sungai, tidak pula ludah, juga tidak boleh melontarkan perkataan yang berisi hal yang tidak suci, tidak pula kotoran-kotoran lain, tidak pula darah atau hal-hal yang berbisa.


sampah canang sari

Dari Sloka tersebut di atas dijelaskan bahwa kita sebagai umat manusia, tidak diperbolehkan membuang sampah ke dalam air sungai. Kita ketahui bersama bahwa dampak dari kita membuang sampah sembarangan adalah banjir. Kita sebagai umat Hindu tentu sudah paham tentang apa itu hukum Karma Phala. Apa yang kita perbuat maka kita yang akan menerima hasilnya. Jika kita berbuat baik dengan cara membuang sampah pada tempatnya maka hasilnya pun akan kita nikmati. Misalnya lingkungan menjadi bersih dan asri, yang akan berdampak pada pikiran kita menjadi nyaman. Begitu pun sebaliknya jika kita membuang sampah sembarangan maka hasilnya adalah banjir yang akan melanda tempat tinggal kita.  Berikut Video Animasi yang berjudul " Banjir, Salah Siapa?"


Demikian sedikit ulasan tentang pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam, yang merupakan salah satu ajaran Tri Hita Karana. Semoga bermanfaat.





1 komentar:

  1. Ingat! Bumi itu cuma satu. Oleh karena itu kita harus jaga.
    Bantu kami untuk mewujudkan indonesia yang lebih hijau. Silahkan kunjungi kami di http://www.greenpack.co.id/

    BalasHapus