Om Swastyastu, Para Pembaca dan Sahabat dalam Dharma. Semoga Anda semua dalam keadaan sehat dan sejahtera. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang nunas tirta. Nunas tirta? Anda pasti sudah tidak asing lagi tentang istilah itu. Nunas Tirta atau kalau di India dikenal dengan istilah Anchamana.
Nunas tirtha di Indonesia dilakukan setelah persembahyangan. Umat dipercikkan air suci atau tirtha wangsuhpada. Dipercikkan tiga kali dikepala, tiga kali diminum dan tiga kali diraupkan ke wajah. Hal ini memiliki tujuan untuk membersihkan dan menyucikan pikiran dan hati setiap umat. Kebersihan dan kesucian pikiran dan hati merupakan pondasi ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan lahir dan bathin.
Mantra pengetisan tirtha yaitu :
1). Maketis di kepala 3 kali, dengan mantram :
Om Buddha maha pawitra ya namah
Om Dharma maha tirtha ya namah
Om Sanghyang maha toya ya namah
2). Minum 3 kali, dengan mantram :
Om Brahma pawaka ya namah
Om Wisnu amrtha ya namah
Om Iswara jnana ya namah
3). Meraup 3 kali, dengan mantram :
Om Siwa sampurna ya namah
Om Sadasiwa paripurna ya namah
Om Paramasiwa suksma ya namah
Pemangku sedang memercikkan tirta suci |
Berbeda dengan Nunas tirtha di Indonesia. Achamana di India dilakukan diawal setiap upacara keagamaan, Pendeta atau pemimpin upacara menuangkan air ke telapak tangan para umat dan meminumnya sebanyak tiga kali. Air ini disebut Achamana. Hal ini didasarkan pada susastra Hindu menyarankan agar Achamana diminum sebanyak tiga kali karena :
"Dengan meminum acamana sebanyak tiga kali, ketiga Veda, Rg Veda, Yajur dan Sama Veda, akan terpuaskan dan memberikan apapun yang diinginkannya".
Dalam Manusmrti 2.60 dijelaskan :
Triracamedapah purvam
dvih pramrjyattato mukham,
khani caiva sprsed adbhir
atmanam sira eva ca
"Mula-mula meneguk air tiga kali, dua kali kemudian memberihkan mulutnya dan akhirnya ubun-ubun di kepala tempat kedudukan atman dan kepala".
Seorang Sisya sedang melakukan meminum air suci achamana |
Achamana membantu menjernihkan tenggorokan dan suara, membantu agar bisa mengucapkan mantra dengan jelas. Semua pemujaan harus didahului dengan memimun achamana tiga kali. Bila doa dilakukan dalam waktu yang lama, achamana bisa diminum lagi sebanyak tiga kali diantara doa untuk mendinginkan tenggorokan yang kering.
Juga dipercaya dengan meminum achamana dosa dari fisik, mental dan perkataan akan diampuni dan mampu mencapai hasil yang tidak tertandingi. Dalam manusmrti, cara yang berbeda untuk meminum achaman dijelaskan . Cara Brhamtirtha, air diminum dari bawah ibu jari. Cara Devritha, air diminum dari bagian depan jari-jari. Achamana yang diminum diantara ibu jari dan jari telunjuk dilarang karena cara ini digunakan untuk mempersembahkan tarpana kepada leluhur.
Sebuah metode untuk meminum achamana juga dijelaskan dalam Bodhayana, bahwa tangan harus ditekuk sehingga menyerupai telinga sapi, kemudian air achamana diminum tiga kali.
Demikian sedikit tentang perbedaan nunas tirta dan achamana. Semoga menambah pengetahuan umat sedharma. Swaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar