Tradisi Guru dan Gurukula dalam agama Hindu

Salah satu tradisi Hindu yang paling unik dan kuno adalah tradisi Guru. Guru dalam hal ini adalah Guru Spiritual. Seorang guru dalam Hindu dipercayai sebagai Tuhan dalam bentuk manusia dan diberikan penghormatan tertinggi dalam strata sosial di samping orang tua. Seorang siswa wajib menghormati Guru dan menyenangkan hatinya sehingga ia memenuhi syarat  untuk mendapatkan berkat dan memperoleh pengetahuan spiritual.

Hindu adalah agama yang kompleks.  umat Hindu telah mempertahankan dan memelihara selama berabad-abad tradisi Guru dan murid (guru shishya parampara), di mana guru akan mengambil tanggung jawab menyampaikan pengetahuan, pengalaman dan pengetahuan tekstual dari Sanatana dharma kepada murid terpercaya dan teruji yang akan melanjutkan proses yang sama ke depan. Agama Hindu bertahan dan kuat akarnya melalui proses ini selama berabad-abad. Teknologi modern saat ini menawarkan fasilitas buku cetak maupun digital, kursus belajar-sendiri beserta panduannya. Tapi dari sudut pandangan praktis dan pandangan spiritual, pengetahuan kebenaran dari kitab suci Hindu dapat diketahui hanya melalui cinta kasih dan berkat dari seorang guru.

Gurukula

Gurukula adalah tempat di mana Guru tinggal dengan keluarga dan murid-muridnya dan melanjutkan tradisinya dan pelajaran spiritual kepada penerusnya. Pada Jaman dahulu, pengetahuan yang diwariskan dari satu orang ke orang lain dalam bentuk ajaran lisan dan  pembacaan yang diulang-ulang. Tidak ada kitab suci yang ditulis, hanya ingatan dan pengetahuan guru sebagai sumber utama dan referensi utama. Selain itu, menanamkan Etika, ajaran kitab suci, pengetahuan agama dengan pikiran bersih sehingga tidak disalah gunakan.Jadi satu-satunya cara mewariskan pengetahuan kepada orang lain adalah melalui kontak pribadi atau komunikasi lisan.

Pendidikan Gurukula di India sudah dimulai bertahun-tahun sebelum 5000 SM. Dulu ada Gurukulsa khusus anak perempuan dan laki-laki. Perempuan mendapat pendidikan dari para rshi perempuan yang disebut Rishika dan Brahmavadini, and Laki-laki mendapat pendidikan mereka dari Rishi.

Pada periode Weda, tujuan pendidikan antara lain :
1. Kontrol diri
2. Pengembangan karakter
3. Kepedulian sosial
4. Pengembangan kepribadian
5. Pelestarian pengetahuan dan budaya.

Kualifikasi guru

Yang pertama dan paling penting  menyangkut karakter dan kepribadian dari keduanya yaitu siswa dan Guru. Guru harus menjadi orang yang memiliki moral, mental dan spiritual tertinggi. Seorang siswa juga diharapkan memiliki karakter yang baik, sikap yang baik dan memiliki latar belakang keluarga yang baik. Namun sayang, persyaratan ini berubah menjadi kualifikasi berdasarkan kasta.

Apakah sekarang di India masih ada yang mengikuti sistem Gurukula?

Aditya Bhushan Dwivedi memberikan sebuah jawaban dalam sebuah forum. Kami memiliki tradisi keluarga yang setelah Anda mencapai umur 10-12 tahun, Kami harus meninggalkan rumah untuk pendidikan lebih lanjut (dan tinggal jauh dari keluarga). Kami secara tradisional pergi ke Gurukula.

Ayah saya belajar dalam sistem Gurukula sejak masa kecilnya sampai ia menjadi Guru bahasa Sansekerta. Letaknya di sebuah desa bernama Jhalokher.

Jika Anda bepergian melalui Mathura, Vrindavan, Varanasi banyak menemukan sekolah yang kecil yang masih mengikuti sistem Gurukula.

Namun, untuk berbicara tentang nama-nama besar, kita memiliki ISKCON, Akshardham dan beberapa sekolah di Bihar yang mengikuti sistem ini.

perempuan di dalam gurukula



Tidak ada komentar:

Posting Komentar