Jaring-Jaring Laba-Laba menyelamatkan Prajurit Muda



Seorang prajurit muda berada dalam pertempuran yang mengerikan dan dia mengalami keputus asaan.

Musuh-musuhnya telah dikalahkan oleh pemuda itu.

Namun, dikarenakan putus asa dia kemudian mulai mundur dari pertemburan. Dia kemudian berlari kencang menuju hutan. Musuh-musuhnya melihat dia berlari, lalu mengejarnya.

Pria muda itu berlari keras dan cepat, penuh rasa takut dan putus asa.  Dia hingga terpisah dari teman-temannya.

Dia akhirnya tiba di hutan dengan penuh bebatuan. Dia akhirnya sampai di sebuah Gua.

Dia mengetahui bahwa musuh-musuhnya masih mengejarnya. Dia sudah kelelahan dan akhirnya bersembunyi.

Setelah dia merangkak ke dalam gua, dia jatuh dalam jurang Gua yang gelap. Dia menangis dan memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkannya dan melindunginya dari musuh.

Dia juga berjanji kepada Tuhan, Jika Tuhan menyelamatkannya maka dia akan bertobat dan akan melayani Tuhan dan ciptaannya.


Pada saat dia berdoa dengan mengangkat tangannya sambil menengadah. Dia melihat seekor laba-laba mulai menenun jaring di pintu masuk gua.
 

Dia melihat benang halus ditarik perlahan-lahan di mulut gua, tentara muda itu mulai merenung.

Dia berpikir, "Aku memohon kepada Tuhan untuk memberikan perlindungan, dan Beliau mengirimkan laba-laba sebagai gantinya. Bagaimana bisa laba-laba menyelamatkanku?"

Tiba-tiba ia mendengar suara musuhnya. Salah satu Prajurit musuh dengan membawa tombak berjalan menuju pintu masuk gua. Namun, ketika melihat jaring laba-laba telah menutupi pintu gua, prajurit itu kemudian mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam gua.


Ia mundur dan memanggil kawannya, "tidak ada orang di sini. Ayo kita lanjutkan pencarian."

Beberapa Tahun kemudian, Prajurit Muda itu keluar dari Gua. Kemudian dia menemukan sebuah padepokan seorang Maha Rsi. Lalu dia menjadi murid dari sang Maha rsi dan melakukan pelayanan kepada semua umat.


Ketika pengukuhan menjadi murid, Ia menulis : "Tuhan ada dimana, di dalam seekor laba-laba yang membuat jaring pada dinding batu. Tuhan tidak berada pada dinding batu yang ada jaring laba-laba.

2 komentar:

  1. Om swastyastu.
    Ceritanya inspiratif tapi tidak logis, berkebalikan dan tidak detail, maaf.
    Tidak logis berkebalikan karena seorang prajurit digambarkan mengalahkan banyak musuhnya, ia menjadi putus asa bukanya bersemangat. Kemudian melarikan diri ke gua sambil memohon bantuan Tuhan untuk melindungi.
    Tidak mendetail setidaknya menuliskan siapa nama Prajurit dimaksud agar pembaca dapat lebih terinspirasi akan kisah hidupnya.
    Semoga dapat menjadi masukan

    BalasHapus
  2. Om swastyastu, Bimbika.
    Terima Kasih atas koreksinya dan masukkannya.

    BalasHapus