Ada orang miskin yang sedang berkunjung kepada seorang raja untuk mengetahui cara untuk menghilangkan kemiskinan nya.
Ketika ia sedang mendekati istana, para penjaga memintanya untuk menunggu di luar ruang sang raja.
Orang miskin menunggu untuk sementara waktu. Tapi Raja tidak segera muncul.
Jadi dia hanya mengintip ke dalam ruangan melalui jendela dan di sana ia menemukan raja sedang berlutut di hadapan Tuhan dan secara khusuk berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan.
Setelah melihat ini, orang miskin itu memutuskan untuk pergi tanpa bertemu sang raja.
Para penjaga bertanya kepadanya mengapa dia pergi, dia bilang dia melihat raja dan dirinya berada dalam masalah yang sama.
Keduanya pengemis dan membutuhkan bantuan.
Akhirnya, karena raja selalu berlindung dan memohon bantuan kepada Tuhan, maka ia memutuskan bahwa lebih baik memohon perlindungan dan memohon bantuan kepada Tuhan dari pada memohon kepada sang Raja.
Ketika ia sedang mendekati istana, para penjaga memintanya untuk menunggu di luar ruang sang raja.
Orang miskin menunggu untuk sementara waktu. Tapi Raja tidak segera muncul.
Jadi dia hanya mengintip ke dalam ruangan melalui jendela dan di sana ia menemukan raja sedang berlutut di hadapan Tuhan dan secara khusuk berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan.
Setelah melihat ini, orang miskin itu memutuskan untuk pergi tanpa bertemu sang raja.
Para penjaga bertanya kepadanya mengapa dia pergi, dia bilang dia melihat raja dan dirinya berada dalam masalah yang sama.
Keduanya pengemis dan membutuhkan bantuan.
Akhirnya, karena raja selalu berlindung dan memohon bantuan kepada Tuhan, maka ia memutuskan bahwa lebih baik memohon perlindungan dan memohon bantuan kepada Tuhan dari pada memohon kepada sang Raja.
Pesan Moral dari cerita:
Kita benar-benar sendirian di dunia ini. Meskipun kita mungkin memiliki keluarga, sekolah atau kantor namun kita sendiri yang akan menerima karma kita. Ketika kita sakit, kita merasakan sakit sendirian. Mereka mungkin akan memberikan pertolongan kepada kita, namun mereka tidak merasakan sakit yang kita rasakan.
Ketika kita menghadapi ujian, atau menghadiri wawancara, dll, kita sendirian. Satu-satunya teman kita di semua keadaan adalah Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar