Suatu Hari saat bepergian Maharsi Narada bertemu orang yang berbeda dan beliau memberikan memberikan berkat kepada mereka.
Pertama ia bertemu dengan anak raja, lalu dia memberkatinya, raja-putra ciram jiva: 'Kamu adalah anak raja, pangeran ! Semoga engkau hidup selamanya '
Kemudian ia bertemu seorang brahmacarya, ia memberkatinya, ma jiva ma jiva:'.. Semoga Engkau Cepat Meninggal " Raja-putra ciram muni-putra ma jiva.
Setelah berjalan jauh ia bertemu dengan Sang sadhu, pemuja sejati Shri Krishna, dia memberkatinya, jiva va mara va: '. Engkau hidup atau meninggal, terserah dengan keinginanmu'
Dan pada akhirnya ia bertemu dengan seorang tukang daging, dia memberkatinya, ma jiva ma mara: 'Kamu tidak mati dan juga tidak hidup '
Moral dari cerita:..Kata-kata ini sangat bermakna.
Seorang pangeran, dia hanya memuaskan indrianya saja. Dia telah mendapat fasilitas yang cukup dengan kesenangan inderanya. Jadi kehidupan berikutnya adalah Neraka. Karena jika anda hanya menikmati kehidupan dan memuaskan nafsu yang tidak terbatas, maka Tuhan akan memberikan anugerah memiliki hawa nafsu yang berlebih, seperti merpati, monyet, burung pipit, mereka sangat kuat seksual. Jadi sang pangeran diberkati "Lebih baik engkau hidup selamanya, karena setelah kematian, dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Dia akan mendapatkan kehidupan neraka. Lebih baik dia hidup selamanya. Pergilah dengan kesenanganmu. '
muni-putra ma jiva. Brahmacarya, bekerja di bawah bimbingan dan disiplin yang ketat dari seorang guru spiritual, dia diberkati, ma jiva, 'Kamu lebih baik mati. Karena dia jadi terlatih untuk masuk ke dalam alam rohani Tuhan, jadi mengapa dia harus mengambil begitu banyak masalah di dunia? Lebih baik dia cepat meninggal dan bersatu dengan Tuhan menuju Moksa. "Ma jiva".
Sadhu, pemuja Khrisna ia diberkati, jiva va mara va:. '. Pemuja Sejati, baik dia hidup atau mati adalah hal yang sama. Dia Terberkati. Dalam kehidupan ini ia selalu melayani Tuhan. Setiap perbuatannya selalu baik. Dan ketika meninggal ia akan pergi dan bersatu dengan Tuhan . Jadi Meninggal ataupun hidup sama saja, tinggal memilih salah satu sesuai keinginan.
Dan akhirnya Narada Muni bertemu tukang daging, dia memberkatinya, ma jiva ma mara: 'Kamu tidak hidup dan juga tidak mati.' Apa yang dia lakukan? Kondisi dalam hidupnya begitu keji. Dari pagi hari, ia harus menyembelih begitu banyak hewan, melihat noda darah dan peristiwa mengerikan. Itu adalah mata pencahariannya. Jadi 'Janganlah hidup dan juga jangan mati. 'Karena setelah kematian, oh, ia akan berada di neraka, tidak ada yang bisa menjelaskan rasa dukanya. Jadi kondisi hidup dan setelah meninggal kondisinya sangat mengerikan.
(Kisah ini disampaikan oleh AC Bhaktivedanta Swami Prabhupada)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar