Suatu Sore di sebuah balai Pura, dua orang sedang duduk sambil berbincang-bincang. Satu orang adalah seorang Pemangku dan satunya adalah seorang anak siswa Pasraman.
Mereka berbincang tentang hakekat kehidupan ini, Siswa itu duduk di
dekat dan meminta kepada Pemangku untuk memberinya beberapa wejangan.
Pemangku berkata kepada Sang Anak "Anakku, Sebagai anak Hindu Jadilah Engkau Seekor Singa, bukan seekor anjing."
"Apa artinya itu, jro? Tolong jelaskan kepada saya?" tanya Sang Anak.
"Begini anakku, Engkau bisa lihat Ketika kamu melempar bola di depan seekor anjing, Dia akan berlari mengejar bola itu. Namun engkau perhatikan, ketika kamu membuang sesuatu di depan seekor singa maka perhatiannya tidak tergoyahkan dan tetap fokus menatapmu dengan tajam bukan pada objek yang dilemparkan. Dia akan menunggu untuk
mencengkerammu. fokus pada sumber, bukan efek. Datanglah kepada sumbernya".
" Jro, Saya belum terlalu jelas, bisa dijelaskan apa maksudnya dan hubungannya dengan kehidupan ini?
"Baiklah anakku, Tujuan Hidup kita sebagai umat Hindu adalah Memperbaiki diri. Seperti dijelaskan dalam Kitab Sarassamucaya Sloka 2-4:
Diantara segala mahluk hidup, hanya yang dilahirkan
menjadi manusia sajalah, yang dapat melaksanakan perbuatan baik ataupun
buruk; leburlah ke dalam perbuatan baik; segala perbuatan yang buruk
itu; demikianlah guna (pahalanya) menjadi manusia.
Oleh karena itu janganlah sekali-sekali bersedih
hati; sekalipun hidupmu tidak makmur; dilahirkan menjadi manusia itu
hendaklah menjadikan kamu berbesar hati, sebab amat sukar untuk dapat
dilahirkan menjadi manusia, meskipun kelahiran hina sekalipun.
Menjelma menjadi manusia itu sungguh-sungguh utama;
sebabnya demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan
sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik;
demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.
"Untuk memperbaiki diri itu, engkau harus memfokuskan pikiran kepada Tuhan sumber dari segalanya. Tuhan akan memberikan semua hal yang bersifat duniawi, namun sebetulnya semua itu hanya bersifat sementara saja ibarat bola yang dilembarkan itu. Dekatkan dirimu selalu kepada Sumber Penciptaan ini maka engkau akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan kebahagiaan abadi" Lanjut Pemangku menjelaskan.
" Sekarang Saya paham. Terima kasih atas wejangannya " Siswa itu berkata dan kemudian ia pamit karena waktu Sembahyang Sore telah tiba.
( Ditulis Oleh: Paryanto, S.Ag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar