Vedanta merupakan bagian dari ajaran filosofi dari kitab suci kuno dari India, Veda. Secara khusus, mengacu pada bagian akhir dari literatur Veda, Upanishad, tetapi juga mencakup Bhagavad Gita, epos besar India, serta Purana, serta banyak teks-teks lain, himne, dan tulisan-tulisan. Ajaran dasar dari Vedanta menyangkut identitas utama dari jiwa individu dengan Jiwa Agung (Tuhan).
Dari jaman dahulu, Vedanta telah menciptakan keharmonisan agama. Kami menemukan ini dalam kata-kata kuno dari Rgveda, "ekam sad viprā bahudhā vadanti" ('Kebenaran adalah satu, Orang bijak menyebutnya dengan berbagai nama').
Menurut Sri Ramakrishna, Tuhan memiliki sifat transenden dan immanen. Kita bisa menyenbut Tuhan dalam berbagai nama, namun, Sri Ramakrishna percaya, memandang Tuhan sebagai seorang ibu dan diri kita sebagai Anaknya adalah sarana yang sangat murni dan efektif untuk menyadari keberadaan Tuhan.
Vedanta juga mengajarkan bahwa kita semua adalah anggota dari satu keluarga. Perbedaan-perbedaan kita hanyalah sementara. Ini adalah salah satu pelajaran besar yang kami pelajari dari kehidupan Sri Sarada Devi, pendamping spiritual dari Sri Ramakrishna, juga dikenal sebagai Ibu Suci. Dengan melihat pada semua makhluk sebagai anak-anaknya sendiri, dia menunjukkan kebenaran bahwa tidak ada orang asing, bahwa seluruh dunia adalah kita sendiri.
Vedanta mengajarkan bahwa Tuhan berdiam dalam semua makhluk. Swami Vivekananda melalui ajarannya 'Love God.'menjelaskan bahwa bentuk ibadah tertinggi adalah melihat Tuhan yang tinggal di dalam semua makhluk, dan terutama pada yang miskin dan kurang beruntung. Melayani orang yang miskin dan kurang beruntung adalah pelayanan terbesar kepada Tuhan itu sendiri.
Metode Mengetahui Jati Diri
Menurut guru Vedanta, ada berbagai cara dan metode yang dapat digunakan untuk mewujudkan Tuhan dan Jati diri kita, Ini dikenal dengan Catur Yoga (Empat Pengendalian Diri). Catur Yoga dapat dipraktekkan secara terpisah, atau kombinasi. Swami Vivekananda mengajarkan bahwa jalan spiritual terkuat adalah menggabungkan empat yoga, meskipun harus memberi penekanan khusus untuk salah satu yang paling menarik bagi kita.
Bhakti Yoga
Ini adalah jalan pengabdian, dimana para Kita mendekatkan diri kepada Tuhan melalui hubungan tertentu dan dengan sikap tertentu. Ini menekankan praktek-praktek seperti doa, nyanyian pujian kepada Tuhan, dan meditasi pada Tuhan sebagai realitas yang penuh kasih, yang pernah hadir di dalam hati kita. Melalui latihan ini, salah satu mengintensifkan perasaan kasih dan cinta kepada Tuhan.
Jnana Yoga
Ini adalah jalan pengetahuan atau pengetahuan filosofis, dimana Kita berusaha, melalui kekuatan nalar, untuk menemukan "diri dalam diri" melalui pengaruh kepalsuan dari tubuh, pikiran, indera, kecerdasan, dan kepribadian. Sebagai hasil dari praktik ini,Kita menyadari Realitas Agung hadir dalam diri dan merasakan seperti terlahir kembali, keabadian dan Satu bukan Dua.
Karma Yoga
Ini adalah jalan kerja tanpa pamrih. Bekerja sebagai persembahan kepada Tuhan dan tidak mengharapkan balasan. Secara Filosofi berarti melihat bahwa semua tindakan adalah interaksi antara pikiran dan indera di satu sisi dan merasakan benda di sisi lain, dan semakin jauh menyadari bahwa Jiwa ini hanyalah saksi. Hal ini kita merasa bahwa kita bukanlah agen dari tindakan. Kita harus berlatih dan membuat keseimbangan batin dengan pekerjaan, dan menyadari bahwa hasil dari semua tindakan bukan di tangan kita. Melalui latihan tersebut, pikiran menjadi murni, dan pencari datang untuk menyadari sifat sejati nya.
Raja Yoga
Ini adalah 'Penyerahan Diri 'melalui meditasi dan merupakan salah satu dari praktik spiritual utama untuk semua pencari Tuhan atau Diri, terlepas dari aliran spiritual mereka. Melalui latihan meditasi, seseorang dapat mengalami keadaan spiritual yang lebih tinggi dan lebih tinggi. Ada berbagai teknik untuk praktek meditasi, tetapi yang ditekankan oleh Sri Ramakrishna dan Swami Vivekananda melibatkan penggunaan mantra dan beberapa gambar atau simbolis dari Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar