Ketika
kita memasuki sebuah kuil Hindu, Umat dengan mencakupkan kedua tangan sambil mengucapkan mantra mereka mengelilingi Kuil atau Pratima-pratima seperti Arca Ganesha dll .
Hal itu umumnya dikenal dengan nama pradakshina. Pradakshina berasal dari kata Sanksrit yang berarti 'bergerak di sekitar benda sakral untuk tujuan yang baik.
Pradakshina secara harfiah berarti: ke kanan (Dakshina berarti kanan). Biasanya, Pradakshina dilakukan setelah selesainya ibadah (pooja).
Mengapa kita melakukan "Pradakshina"?. Alasan di balik berkeliling dalam lingkaran cukup sederhana. Tuhan adalah titik pusat dalam hidup kita dan lingkaran hanya dapat dibuat dengan sebuah pusat. Hal ini berarti bahwa kita harus tetap menjaga Tuhan sebagai titik fokus /sumber dari kehidupan ini.
Secara ilmiah, setiap titik pada keliling lingkaran berjarak sama dari
pusat yang berarti bahwa di mana pun kita berada, kita selalu sama-sama
dihadapan Tuhan.
Dan pradakshina selalu dilakukan dengan cara searah jarum jam karena
dalam agama Hindu, sisi kanan adalah simbol keberuntungan dan Tuhan selalu hadir
di sebelah kanan kita.
Kisah tentang pradakshina berawal dari cerita tentang Dewa Shiva, Ganesha dan Karthikeya. Dewa Siwa telah menginstruksikan anak-anaknya, Ganesha dan Kartikeya, untuk pergi berkeliling dunia dalam mengejar pengetahuan. Kartikeya, melompat naik merak dan pergi ke seluruh dunia, sementara
Ganesha, mengelilingi kedua orang tuanya, Dewa Shiva dan Parwati. Beliau membenarkan tindakan dari Ganesha karena pada hakekatnya seluruh alam semesta ini ada pada beliau berdua.
Ada beberapa aturan tertentu dalam melakukan pradakshina agar mendapatkan manfaat.
Kita harus mencakupkan kedua tangan dengan sikap Anjali, mengambil
langkah-langkah yang kecil dan berjalan tidak terburu-buru dan melantunkan mantra suci dengan penuh kidmat.
Setiap langkah pradakshina diyakini dapat mempralina dosa-dosa seseorang dalam hidup sekarang dan masa lalu. Dalam Skanda Purana bab.9 ayat.28 dijelaskan :
"Dosa-dosa yang dilakukan oleh pikiran dihancurkan oleh langkah pertama (dari pradaksina), dosa yang dilakukan dalam ucapan oleh langkah kedua dan dosa yang dilakukan oleh tubuh dengan langkah ketiga ..."
"Dosa-dosa yang dilakukan oleh pikiran dihancurkan oleh langkah pertama (dari pradaksina), dosa yang dilakukan dalam ucapan oleh langkah kedua dan dosa yang dilakukan oleh tubuh dengan langkah ketiga ..."
Begitulah gunanya kita melakukan ritual "Pradakshina" ketika berada di kuil ataupun ketika melakukan ritual keagamaan seperti saat Piodalan dll. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar