Suatu saat, anak itu bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa kau selalu sedih?" Ibu menjawab, "Nak, seorang peramal pernah mengatakan kepada ibu bahwa siapa pun yang memiliki gigi seperti kamu akan menjadi sangat terkenal." Kemudian anak itu bertanya, "Apakah Ibu tidak suka kalau aku menjadi terkenal? "
"Oh anakku! Ibu macam apa tidak senang jika anaknya menjadi terkenal? Ibu selalu sedih karena ibu terus berpikir bahwa Kamu akan melupakanku dan meninggalkanku setelah kamu menjadi terkenal. "
Setelah mendengar hal ini, anak itu mulai menangis. Dia berdiri di sana di depan ibunya untuk sementara waktu dan kemudian berlari keluar rumah. Ia mengambil sebuah batu dari luar dan menghancurkan kedua giginya. Dia mulai berdarah dari mulutnya.
Ibunya berlari keluar dan terkejut melihat apa yang telah dilakukannya. Dia bertanya, "Anakku! Apa yang kau lakukan? "Sebagai jawaban, anak itu memegang tangan ibunya dan berkata," Ibu, jika gigi ini menyebabkan ibu sakit dan membuat ibu sedih, aku tidak menginginkan mereka. Mereka tidak ada gunanya bagiku. Saya tidak ingin menjadi terkenal dengan gigi ini. Aku ingin menjadi terkenal dengan melayani Ibu, dan memohon berkatmu ... "
Teman-temanku, anak laki-laki ini tidak lain adalah Chanakya. Cānakya adalah seorang penasehat maharaja Maurya pertama, Chandragupta, dan kepala arsitek pada masa kebangkitannya. Kautilya dan Vishnugupta, nama yang dikenali sebagai Canakya, Beliau adalah penulis Kitab Arthaśāstra. Kitab Arthasastra adalah kitab tentang kepemerintahan. Kitab lain yang terkenal adalah Canakya Nitisastra.
Terjemahan dari cerita : A Mother's love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar