Ketaatan Satyakam Jabali

Satyakam adalah anak dari seorang wanita bernama Jabal. Dia memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan sehingga ia meninggalkan rumah untuk mencari seorang guru. Ia pergi ke ashram Rhsi Gautama dan meminta dia menjadikan ia sebagai murid. Rhsi Gautama menanyainya, "Sebelum aku menjadikan engkau sebagai muridku, saya perlu tahu tentang keluargamu."  

Hal ini membingungkan Satyakam, karena ia tidak tahu tentang keluarganya, kecuali ibunya. Tetapi untuk bergabung dengan ashram dia tidak akan berbohong. Dia lalu berkata kepada sang Rhsi bahwa ia akan menemui ibunya. Maka dia pergi kepada Ibunya;. setelah bertemu dengan Ibunya, Ibunya berkata kepadanya, "Pergilah ke Rhsi dan katakan padanya, Aku adalah anak dari Jabal dan namaku Satyakam Jabali '. " Satyakam pergi ke Rhsi Gautama dan mengatakan kepadanya apa yang ia tahu. Sang Rhsi senang Satyakam karena telah  berkata tanpa kebohongan dan memiliki pondasi kebenaran. Lalu Sang Rhsi menerima dia sebagai muridnya.
 
Suatu hari Gautama berkata kepadanya bahwa sebelum dia  memberi pelajaran, Satyakam harus mengembalakan kawanan sapi yang berjumlah 400 ekor dan boleh kembali jika sudah menjadi 1000 ekor. Setelah itu Gautama akan memberikan dia pengetahuan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Satyakam langsung mengambil sapi-sapi itu. Dia membawa mereka ke hutan dan mengembalakan mereka dengan penuh kasih sayang.
 
Setelah bertahun-tahun kawanan tumbuh sampai 1000.  Sapi-sapinya kuat dan sehat. Sudah waktunya untuk Satyakam kembali ke ashram Rhsi Gautama itu. Semua dewa dan dewa senang dengan ketaatan Satyakam dan dedikasi kepada gurunya. Sepanjang jalan ia diberkati dengan pengetahuan, hingga dia tercerahkan.  Satyakam akhirnya mencapai ashram. Gautama melihat cahaya pencerahan di wajahnya. Dia juga sangat senang bahwa Satyakam telah memelihara sapi dengan baik. Dia kemudian menerima Satyakam sebagai muridnya dan memberkatinya dengan Brahmavidya (Ilmu tentang Ketuhanan).
 
Sahabat, Satyakam adalah contoh ideal tentang kebenaran, ketaatan dan pelayanan kepada guru. Semoga Kita dapat memahami bahwa dasar hidup ini adalah Kebenaran (Dharma) dan untuk menuntun kita kearah itu, kita membutuhkan seorang guru. 

Terjemahan dari cerita :  Satyakam Jabali


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar