Umat sedharma pasti ingat dengan cerita Ramayana. Ketika Sang Rama dan pasukan keranya ingin menyerang kerajaan Alengka. Beliau dan pasukannya membuta jembatan dengan memasukkan batu-batu kedalam lautan. Nah, ada sebuah cerita yang dapat menjadi inspirasi untuk kita. Berikut ceritanya :
Ketika akan mencapai kerajaan ALengka, Rama membangun sebuah jembatan di atas Samudera Hindia, jutaan anggota tentara monyet mengumpulkan batu-batu besar dan pegunungan. Ketika monyet sibuk membangun jembatan, seekor tupai menyibukkan dirinya, mengumpulkan kerikil-kerikil kecil dengan mulutnya. ia berjalan dan membawa kerikil-kerikil kecil dalam mulutnya dan menaruhnya dalam sela-sela kumpulan batu besar. Ukuran kecil tubuh sang tupai bukanlah penghalang untuk mengabdi. Sekelompok monyet melihat perilaku yang tidak biasa ini dan melemparkan tupai keluar sambil mengejek sang tupai.Tindakan dari kelompok Monyet tersebut menjadi berkah untuknya. sang Tupai terlempar dan terjatuh ditangan sang Rama.Sri Rama bertanya kepada tupai, " Apa keinginanmu, anakku?" Makhluk lembut dengan rendah hati menjawab, "Tuhan, aku sangat kecil dalam ukuran dan saya tidak bisa membawa batu-batu besar, tapi aku sangat bersemangat untuk melayani Anda dan oleh karena itu aku membawa kerikil-kerikil kecil ini dalam mulutku. Aku tidak ingin kehilangan kesempatan ini untuk melayani Anda dan jadi aku mencoba untuk melayanani dengan cara yang sesuai dengan ukuran, kekuatan, dan kemampuanku. ",
Mendengarkan hal itu,Sri Rama berkomentar, "terberkatilah engkau menjadi seekor tupai kecil.Engkau telah melakukan pekerjaan yang terbaik sesuai dengan kemampuanmu. Tidak pernah membenci orang yang lebih kuat darimu." Kemudian Sri Rama dengan lembut membelai punggung sang tupai , dan hal ini yang kemudian diyakini di India ada tanda 3 jari sang Rama di Tubuh Tupai.
Ketika akan mencapai kerajaan ALengka, Rama membangun sebuah jembatan di atas Samudera Hindia, jutaan anggota tentara monyet mengumpulkan batu-batu besar dan pegunungan. Ketika monyet sibuk membangun jembatan, seekor tupai menyibukkan dirinya, mengumpulkan kerikil-kerikil kecil dengan mulutnya. ia berjalan dan membawa kerikil-kerikil kecil dalam mulutnya dan menaruhnya dalam sela-sela kumpulan batu besar. Ukuran kecil tubuh sang tupai bukanlah penghalang untuk mengabdi. Sekelompok monyet melihat perilaku yang tidak biasa ini dan melemparkan tupai keluar sambil mengejek sang tupai.Tindakan dari kelompok Monyet tersebut menjadi berkah untuknya. sang Tupai terlempar dan terjatuh ditangan sang Rama.Sri Rama bertanya kepada tupai, " Apa keinginanmu, anakku?" Makhluk lembut dengan rendah hati menjawab, "Tuhan, aku sangat kecil dalam ukuran dan saya tidak bisa membawa batu-batu besar, tapi aku sangat bersemangat untuk melayani Anda dan oleh karena itu aku membawa kerikil-kerikil kecil ini dalam mulutku. Aku tidak ingin kehilangan kesempatan ini untuk melayani Anda dan jadi aku mencoba untuk melayanani dengan cara yang sesuai dengan ukuran, kekuatan, dan kemampuanku. ",
Mendengarkan hal itu,Sri Rama berkomentar, "terberkatilah engkau menjadi seekor tupai kecil.Engkau telah melakukan pekerjaan yang terbaik sesuai dengan kemampuanmu. Tidak pernah membenci orang yang lebih kuat darimu." Kemudian Sri Rama dengan lembut membelai punggung sang tupai , dan hal ini yang kemudian diyakini di India ada tanda 3 jari sang Rama di Tubuh Tupai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar