Manusia adalah yang paling mulia dari semua hewan, Hasil terakhir
evolusi progresif dalam waktu yang tak terkatakan ia maya; tetapi ia
tidak berjuang secara sadar untuk hidup sesuai dengan tingkat yang
diwarisinya. Binatang-binatang mengadakan konferensi dunia, untuk
mempersoalkan kebenaran tuntutan manusia bahwa ia adalah puncak ciptaan
dan penguasa segala yang bergerak di bumi.
Singa memimpin perundingan
ini. Harimau menyanggah tuntutan manusia dan macan tutul mendukung
resolusi yang menguatkan protes tersebut. Ia membuat pidato yang
menghancurkan dan menghukum manusia: "Ia menodai nama baik semua
binatang di manapun. Manusia membuat dan meminum dengan riangnya
berbagai racun yang mematikan dan bangga atas kebodohannya yang tak
terhingga. Mereka menipu jenisnya sendiri dan menggunakan seluruh tenaga
dan usahanya untuk merancangkan senjata yang dahsyat untuk menyapu
bersih saudara-saudarinya. Manusia mendorong kuda dan anjing agar
berlari secepat-cepatnya dan menjudikan penghasilannya, sementara
hewan-hewan itu berpacu di tempat pacuan. Manusia itu kejam, serakah,
tidak bermoral, tidak dapat dipuaskan dan tidak mengenal rasa malu.
Manusia memberikan contoh yang jelek di dalam dunia hewan. Walaupun
mempunyai emosi dan kecerdasan yang lebih superior, tingkah lakunya
menjijikkan dan rendah, " katanya. Kita tidak tahu apakah dan di manakah
kita mendapatkan makanan pada hari esok, kita tidak mempunyai tempat
yang pasti untuk beristirahat. Kita tidak mempunyai sesuatu untuk
membungkus diri kita, kecuali kulit. Tetapi walaupun begitu,
sekurang-kurangnya kita masih layak menjadi anak Tuhan dari pada makhluk
mengerikan yang disebut manusia, " demikianlah macan tutul menutup
pembicaraannya.
Rubah berdiri dan menambahkan: " Kami mempunyai
musim untuk kawin tetapi manusia, aku malu mengatakannya. Manusia
melanggar semua peraturan dan tidak menahan diri. Mereka berbuat
sesukanya dan menjadi malapetaka bagi makhluk yang lain.
Singa
bangkit untuk membuat kesimpulan yang terakhir. Ia menyetujui
kecenderungan yang umum dan teguran yang diucapkan dengan panjang lebar
menentang manusia yang timbul berdasarkan tuntutan mereka yang tidak
layak dan keunggulannya. Tetapi ia tidak mau menyamaratakan semuanya. Ia
membedakan antara manusia yang buas dan jahat, dan manusia yang telah
mengatasi sifat-sifat kebinatangannya pada masa lalu dengan menggunakan
kemampuan yang istimewa untuk membedakan antara yang buruk dan yang baik
dan memiliki kebebasan jiwa (tidak terikat pada obyek-obyek pemuas
indera). Yang terakhir ini harus diterima oleh semua binatang sebagai
pemimpin sedang yang pertama patut dibalas dengan hukuman yang setimpal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar