Salah
satu hal yang membuat kita ketinggalan pelajaran adalah ketika kita
merasakan jenuh atau bosan. Apalagi, jam pelajaran eksak yang diletakkan
di akhir pelajaran. Lapar dan kantuk biasa terjadi, terutama pada
sekolah-sekolah yang menerapkan sistem full-day dan bimbingan
belajar. Kelas IX dan XII misalnya, hampir setiap hari ketika dekat
bulan ujian, mau tak mau mereka harus berkutat dengan setumpuk soal
untuk latihan.
Ketika guru memberikan pelajaran tambahan atau bimbingan belajar, tidaklah heran jika siswa banyak yang tidur dan merasa tidak bersemangat dalam belajar akibat kelelahan dalam mempelajari soal latihan ujian.
Jika murid bosan, maka tidak guru saja yang di benci melainkan pelajarannya yang seakan -akan "dimusuhi" oleh murid. Akibatnya anak malas belajar dan mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Hal ini kebanyakan akan kembali dipertanyakan oleh orang tua murid kepada gurunya yang mengajar bidang studi tersebut. Sebagai guru, apakah anda mau mengalami seperti dipersalahkan oleh orang tua murid hanya karena nilai anak yang buruk? Tentu saja para guru ingin memberikan ilmunya yang terbaik untuk anak didiknya.
Apakah penyebab kejenuhan itu datang? Berikut adalah penyebab siswa mudah jenuh dalam pelajaran:
1. Tidak suka kepada guru pengajarnya
Siswa akan merasa bosan bahkan tidak akan menganggap kalau dia sedang diajar, jika siswa tersebut tidak suka atau bahkan membenci guru itu.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan siswa tidak suka dengan gurunya:
a. Mata Pelajaran (Mapel) yang diajarkan tidak disukai oleh siswanya
b. Mapelnya tergolong sulit
c. Gurunya kurang aktif (maksudnya, gurunya hanya duduk ditempatnya dan membacakan materi tanpa ada kegiatan pengajaran lain)
d. Gurunya galak (guru yang sering marah-marah tanpa sebab, bisa membuat siswanya menjadi tidak menyukainya dan mapel yang diajarkannya)
2. Lapar
Siswa/murid juga akan merasa bosan jika saat jam pelajaran, perut mereka terasa lapar.
3. Lelah / Capek
Siswa/murid jika sudah merasa lelah, maka mereka akan merasa bosan sehingga tidak memperhatikan gurunya.
4. Siswa bosan atau jenuh dengan kegiatan yang monoton
Siswa akan merasa bosan jika metode pembelajaran hanya seperti biasa yaitu menerangkan, membacakan, menulis, dan memberi tugas serta mencocokkan dengan metode biasa. Siswa butuh kegiatan lain yang lebih menyenangkan.
Apakah anda sebagai guru menginginkan suasana pembelajaran seperti ini? Tentu saja tidak bukan ? Lalu bagaimana solusi agar anak didik menyenangi pelajaran tersebut?
Berikut ini tips yang dapat dilakukan oleh guru di kelas supaya mengembalikan semangat sekaligus memotivasi anak untuk belajar lebih giat:
1. Ketika pertama masuk ke ruangan kelas usahakan untuk tidak langsung memulai pelajaran terlebih dahulu, berikan api motivasi belajar sehingga anak didik seakan-akan "terbakar" semangatnya untuk belajar. Murid akan mencontoh gurunya ketika gurunya memiliki semangat ketika masuk kekelas.
2. Ketika anda sudah berada di kelas, tunjukkan bahwa anda adalah guru yang "fun" atau "humoris" agar siswa selalu merasa senang dan nyaman.
3. Buatlah suatu kegiatan atau aktifitas yang lain tapi masih ada hubungannya dengan mata pelajaran yang anda ajarkan. Misalnya tebak-tebakkan, drama, bernyanyi, dsb.
4. Saat sedang mengajar, usahakan untuk tidak berada di kursi guru terus menerus. Berkelilinglah sesaat untuk lebih dekat dengan siswa/murid sambil memperhatikan apa yang murid kerjakan.
5. Guru yang "Killer" membuat pembelajaran serasa di kejar hantu oleh anak didik. Hal ini akan membuat anak trauma dengan pembelajaran yang diberikan. Untuk itu berikan sugesti kepada siswa dengan menunjukkan bahwa anda tidak seram dan tidak menakutkan.
6. Buatlah metode pembelajaran anda menjadi lebih menyenangkan dan mudah diingat. Misalnya menghafalkan rumus dengan menyanyikannya menggunakan lagu, menghafalkan rumus dengan jalan keledai, dsb
7. Katakanlah semua pelajaran itu tidak sulit dan usahakan anda bertanya atau pancing anak-anak didik untuk bertanya soal - soal manakah yang sulit supaya anda dapat memberikan solusi kepadanya agar bisa dalam mengerjakan soal yang sulit tadi.
Sebenarnya supaya anak didik dapat mengerti, lakukanlah pendekatan layaknya anak sendiri sehingga anak didik belajar dengan nyaman dan satu lagi, tanamkan budaya bertanya pada anak didik agar ia tidak lagi malu-malu bertanya namun bisa mengetahui apa yang belum ia ketahui karena sifat manusia adalah ingin mengetahui.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Ketika guru memberikan pelajaran tambahan atau bimbingan belajar, tidaklah heran jika siswa banyak yang tidur dan merasa tidak bersemangat dalam belajar akibat kelelahan dalam mempelajari soal latihan ujian.
Jika murid bosan, maka tidak guru saja yang di benci melainkan pelajarannya yang seakan -akan "dimusuhi" oleh murid. Akibatnya anak malas belajar dan mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Hal ini kebanyakan akan kembali dipertanyakan oleh orang tua murid kepada gurunya yang mengajar bidang studi tersebut. Sebagai guru, apakah anda mau mengalami seperti dipersalahkan oleh orang tua murid hanya karena nilai anak yang buruk? Tentu saja para guru ingin memberikan ilmunya yang terbaik untuk anak didiknya.
Apakah penyebab kejenuhan itu datang? Berikut adalah penyebab siswa mudah jenuh dalam pelajaran:
1. Tidak suka kepada guru pengajarnya
Siswa akan merasa bosan bahkan tidak akan menganggap kalau dia sedang diajar, jika siswa tersebut tidak suka atau bahkan membenci guru itu.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan siswa tidak suka dengan gurunya:
a. Mata Pelajaran (Mapel) yang diajarkan tidak disukai oleh siswanya
b. Mapelnya tergolong sulit
c. Gurunya kurang aktif (maksudnya, gurunya hanya duduk ditempatnya dan membacakan materi tanpa ada kegiatan pengajaran lain)
d. Gurunya galak (guru yang sering marah-marah tanpa sebab, bisa membuat siswanya menjadi tidak menyukainya dan mapel yang diajarkannya)
2. Lapar
Siswa/murid juga akan merasa bosan jika saat jam pelajaran, perut mereka terasa lapar.
3. Lelah / Capek
Siswa/murid jika sudah merasa lelah, maka mereka akan merasa bosan sehingga tidak memperhatikan gurunya.
4. Siswa bosan atau jenuh dengan kegiatan yang monoton
Siswa akan merasa bosan jika metode pembelajaran hanya seperti biasa yaitu menerangkan, membacakan, menulis, dan memberi tugas serta mencocokkan dengan metode biasa. Siswa butuh kegiatan lain yang lebih menyenangkan.
Apakah anda sebagai guru menginginkan suasana pembelajaran seperti ini? Tentu saja tidak bukan ? Lalu bagaimana solusi agar anak didik menyenangi pelajaran tersebut?
Berikut ini tips yang dapat dilakukan oleh guru di kelas supaya mengembalikan semangat sekaligus memotivasi anak untuk belajar lebih giat:
1. Ketika pertama masuk ke ruangan kelas usahakan untuk tidak langsung memulai pelajaran terlebih dahulu, berikan api motivasi belajar sehingga anak didik seakan-akan "terbakar" semangatnya untuk belajar. Murid akan mencontoh gurunya ketika gurunya memiliki semangat ketika masuk kekelas.
2. Ketika anda sudah berada di kelas, tunjukkan bahwa anda adalah guru yang "fun" atau "humoris" agar siswa selalu merasa senang dan nyaman.
3. Buatlah suatu kegiatan atau aktifitas yang lain tapi masih ada hubungannya dengan mata pelajaran yang anda ajarkan. Misalnya tebak-tebakkan, drama, bernyanyi, dsb.
4. Saat sedang mengajar, usahakan untuk tidak berada di kursi guru terus menerus. Berkelilinglah sesaat untuk lebih dekat dengan siswa/murid sambil memperhatikan apa yang murid kerjakan.
5. Guru yang "Killer" membuat pembelajaran serasa di kejar hantu oleh anak didik. Hal ini akan membuat anak trauma dengan pembelajaran yang diberikan. Untuk itu berikan sugesti kepada siswa dengan menunjukkan bahwa anda tidak seram dan tidak menakutkan.
6. Buatlah metode pembelajaran anda menjadi lebih menyenangkan dan mudah diingat. Misalnya menghafalkan rumus dengan menyanyikannya menggunakan lagu, menghafalkan rumus dengan jalan keledai, dsb
7. Katakanlah semua pelajaran itu tidak sulit dan usahakan anda bertanya atau pancing anak-anak didik untuk bertanya soal - soal manakah yang sulit supaya anda dapat memberikan solusi kepadanya agar bisa dalam mengerjakan soal yang sulit tadi.
Sebenarnya supaya anak didik dapat mengerti, lakukanlah pendekatan layaknya anak sendiri sehingga anak didik belajar dengan nyaman dan satu lagi, tanamkan budaya bertanya pada anak didik agar ia tidak lagi malu-malu bertanya namun bisa mengetahui apa yang belum ia ketahui karena sifat manusia adalah ingin mengetahui.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar