Di sebuah ladang jagung sedang diadakan kontes pemilihan jagung tersehat, semua berkumpul sibuk menentukan pilihannya masing-masing, “Satu....satu, aku pilih yang nomer satu”, “Tiga, . . .tiga. . yang nomer tiga baru ada perawakan raja”, jagung lainnya berkata, “Alaa..kita khan bukan sedang memilih raja”. Yang lainnya juga tidak mau kalah, “Lima…nomer lima , lihat bijinya berisi padat dan sehat itu adalah jagung yang paling hebat!” Suasana sangat ramai. Juri mulai menghitung dan mencatat hasilnya di papan. Para jagung menunggu dengan tegang, ingin jagoannya menang. Suasana makin ramai hingga ketua juri menenangkan mereka, “Perhatian, perhatian, terima kasih kalian telah mengikuti perlombaan pemilihan jagung sehat pada tahun ini. Juara akan diumumkan sebentar lagi, para hadirin diharap tenang!”
Para kontestan yang berada di panggung juga cukup tegang apalagi ketika lampu sorot di arahkan ke mereka secara bergantian, “Juara lomba jagung sehat pada tahun ini adalah . . . . nomer lima!!” Lampu sorot berhenti di nomer lima, penonton lantas bersorak, “Hore!! Hore! Hebat yah!” Ketua Juri menyerahkan piala kepada nomer lima berkata, “Nomer lima, anda layak terpilih jadi juara jagung sehat dari 300 peserta, semoga anda bisa memecahkan rekor dan mendapat harga jual tinggi, serta bisa menguntung nenek tani lebih banyak.” Para hadirin pun memberikan tepuk tangan.
Seketika Jagung sehat ini pun menjadi idola, dimanapun berada selalu menjadi pusat perhatian. Para tetangga berkata “Wah, bisa jadi tetangga sang juara, sungguh membanggakan.” Beginilah si Jagung sehat menjadi terkenal, dan dia juga dengan ramah menyapa semuanya. “Sstt, nenek tani datang, lihat tangannya membawa apa?” kata Jagung jambul. Jagung pendek menyahut, “Keranjang, hari ini adalah saat memetik jagung.” Kemudian para jagung menyiapkan diri sebaik mungkin agar dipetik oleh nenek tani. Setelah mendekat, nenek tani bergumam,“Hhmm kali ini kelihatannya jagung-jagung tumbuhnya sangat sehat.” Tak lama kemudian nenek tani membawa pergi sekeranjang penuh jagung. Tapi si Jagung sehat tidak dipetik, tentu para jagung keheranan, “Hei, mengapa nenek tidak memetik jagung yang paling baik?” Melihat wajah sedih Jagung sehat, yang lainnya menghibur, “Ah mungkin nenek tani tidak melihat jagung yang baik ini.” Keesokan hari, nenek tani datang lagi ke ladang, tetapi dia tetap tidak memetik jagung yang sehat itu. Para jagung tambah heran, “Kali ini nenek tani kenapa lagi?” si jambul ikut menghibur, “Besok, besok, saya tebak nenek tani pasti akan membawa jagung yang sehat ini.” Hari demi hari, di ladang jagung hanya tersisa si Jagung sehat itu, jagung yang semula padat berisi dan sehat telah berubah menjadi kering, menyusut dan keras. Si jagung pun menangis, ”Mengapa nenek tani tidak mau mengambil aku, bukankah aku adalah jagung yang paling sehat? Sekarang matahari telah membuatku jadi kering, susut dan keras, kelihatannya aku akan membusuk…hik..hik.”
Keesokan harinya, nenek tani datang lagi ke ladang dan berkata, “Ini adalah jagung yang benar-benar susah didapat, sudah besar cantik lagi, mengunakannya sebagai benih bibit unggul maka tahun depan seluruh ladang ini akan dipenuhi jagung hebat seperti dia. Sungguh luar biasa!” Mendengar itu si Jagung sangat terharu. Nenek tani lalu memetiknya dengan hati-hati dan tersenyum puas…
Setiap makhluk hidup yang dilahirkan didunia ini mempunyai talenta dan keunikannya masing-masing. Apa yang diberikan alam kepada diri kita pastilah ada maksud dan tujuannya. Karena itu selalu bersyukur atas segala pemberian Tuhan, itu yang paling utama.
Para kontestan yang berada di panggung juga cukup tegang apalagi ketika lampu sorot di arahkan ke mereka secara bergantian, “Juara lomba jagung sehat pada tahun ini adalah . . . . nomer lima!!” Lampu sorot berhenti di nomer lima, penonton lantas bersorak, “Hore!! Hore! Hebat yah!” Ketua Juri menyerahkan piala kepada nomer lima berkata, “Nomer lima, anda layak terpilih jadi juara jagung sehat dari 300 peserta, semoga anda bisa memecahkan rekor dan mendapat harga jual tinggi, serta bisa menguntung nenek tani lebih banyak.” Para hadirin pun memberikan tepuk tangan.
Seketika Jagung sehat ini pun menjadi idola, dimanapun berada selalu menjadi pusat perhatian. Para tetangga berkata “Wah, bisa jadi tetangga sang juara, sungguh membanggakan.” Beginilah si Jagung sehat menjadi terkenal, dan dia juga dengan ramah menyapa semuanya. “Sstt, nenek tani datang, lihat tangannya membawa apa?” kata Jagung jambul. Jagung pendek menyahut, “Keranjang, hari ini adalah saat memetik jagung.” Kemudian para jagung menyiapkan diri sebaik mungkin agar dipetik oleh nenek tani. Setelah mendekat, nenek tani bergumam,“Hhmm kali ini kelihatannya jagung-jagung tumbuhnya sangat sehat.” Tak lama kemudian nenek tani membawa pergi sekeranjang penuh jagung. Tapi si Jagung sehat tidak dipetik, tentu para jagung keheranan, “Hei, mengapa nenek tidak memetik jagung yang paling baik?” Melihat wajah sedih Jagung sehat, yang lainnya menghibur, “Ah mungkin nenek tani tidak melihat jagung yang baik ini.” Keesokan hari, nenek tani datang lagi ke ladang, tetapi dia tetap tidak memetik jagung yang sehat itu. Para jagung tambah heran, “Kali ini nenek tani kenapa lagi?” si jambul ikut menghibur, “Besok, besok, saya tebak nenek tani pasti akan membawa jagung yang sehat ini.” Hari demi hari, di ladang jagung hanya tersisa si Jagung sehat itu, jagung yang semula padat berisi dan sehat telah berubah menjadi kering, menyusut dan keras. Si jagung pun menangis, ”Mengapa nenek tani tidak mau mengambil aku, bukankah aku adalah jagung yang paling sehat? Sekarang matahari telah membuatku jadi kering, susut dan keras, kelihatannya aku akan membusuk…hik..hik.”
Keesokan harinya, nenek tani datang lagi ke ladang dan berkata, “Ini adalah jagung yang benar-benar susah didapat, sudah besar cantik lagi, mengunakannya sebagai benih bibit unggul maka tahun depan seluruh ladang ini akan dipenuhi jagung hebat seperti dia. Sungguh luar biasa!” Mendengar itu si Jagung sangat terharu. Nenek tani lalu memetiknya dengan hati-hati dan tersenyum puas…
Setiap makhluk hidup yang dilahirkan didunia ini mempunyai talenta dan keunikannya masing-masing. Apa yang diberikan alam kepada diri kita pastilah ada maksud dan tujuannya. Karena itu selalu bersyukur atas segala pemberian Tuhan, itu yang paling utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar